Pentingnya Melestarikan Bahasa Ibu

Karya Madinah Bilqis Kirani (8C)

Bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali dipelajari oleh seseorang sejak kecil secara alamiah dan menjadi dasar sarana komunikasi serta pemahaman terhadap lingkungannya. Bahasa ibu biasanya dikenal dengan bahasa daerah atau bahasa lokal.

Jika bahasa daerah atau bahasa lokal di Indonesia tidak dilestarikan maka bangsa Indonesia akan kehilangan identitasnya. Berdasarkan dari dari cnnindonesia.com di Indonesia terdapat sebelas bahasa yang sudah punah yaitu Bahasa Tandia dari Papua Barat, Bahasa Mawes dari Papua, Bahasa Ternateno dari Maluku Utara, Bahasa Kajeli, Bahasa Piru, Bahasa Moksela, Bahasa Palumata, Bahasa Hukumina, Bahasa Hoti, Bahasa Serua, dan Bahasa Nila dari Maluku.

Sebagai contoh, di Jawa Barat memiliki bahasa daerah yaitu Bahasa Sunda. Akan tetapi di Jawa Barat banyak orang-orang luar daerah yang meneta. Faktanya banyak masyarakat yang menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari karena ketidakpahaman akan penggunaan Bahasa Sunda. Apalagi di era globalisasi ini, banyak kata-kata yang berasal dari bahasa asing.

Lambat laun, penggunaan bahasa daerah akan tersingkir. Jika kita jarang atau bahkan tidak pernah menggunakan bahasa daerah maka bahasa daerah akan terancam punah. Oleh karena itu, kita sebagai warna Negara Indonesia harus memperhatikan penggunaan bahasa daerah kita agar tidak punah dan menjaga bangsa Indonesia dari kehilangan identitas bangsa.