Kamu Hanya Tahu Namaku

Karya Keylla Aulia Putri (9F)

Sebenarnya, bukan orangtua saja yang pandai memanipulasi keadaan, tetapi ketahuilah bahwa anakmu juga.

Waktu kecil setiap aku menangis ibu selalu bilang ” Anak pinter gaboleh nangis” dan akhirnya aku selalu menahan tangisan supaya dianggap pintar. Tapi nyatanya itu cara yang tidak baik, karena dapat membentuk anak untuk tidak jujur dengan perasaannya sendiri.

Karena hal seperti itu akan terbawa sampai dewasa dan membohongi diri sendiri.

Menutupi tangisannya agar di anggap kuat, menutupi kesedihan dan tangisannya yang kemudian berujung melukai diri sendiri.

Seorang anak selalu menyembunyikan lukanya dalam matanya.

Dan lagi, jangan bandingkan anak dalam segi apapun, karena kalian tidak tahu anak terkena mental dan merasa tidak dihargai dari kekurangan yang dia punya. Padahal di balik itu semua masih ada banyak kelebihan yang tak terlihat karena terlalu fokus pada kekurangannya.

Maka dari itu, jangan paksakan anak untuk melakukan hal yang tidak disukainya, kalian hanya perlu mendukung apa yang digemari anak, selagi itu masih dalam hal positif.

Menulis adalah diary pribadiku, disinilah aku bisa bebas mengekspresikan diriku seperti apapun yang aku mau.

Tapi aku ingin egois, aku tidak mau orang lain tahu dan melihat tulisanku.

Karena aku tidak mau mendapatkan kritikan dari sesuatu yang kita sukai, dan itu menyakitkan, melemahkan mental dan menghancurkan kepercayaan diri.

Karena sesungguhnya yang tahu akan kapasitas kita adalah diri sendiri, orang lain mana tahu. Mereka hanya bisa melihat dari satu sisi bukan yang lainnya.

Kadang, orang antusias mendengarkan cerita kita bukan untuk membantu kita sembuh atas luka yang kita dapat. Mereka hanyalah penasaran saja, dan bisa jadi orang itu malah akan menambahkan luka baru untuk kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *