Karya Aina Putri Ramadhani (8D)
Pada hari itu aku sangat bahagia karena telah bertemu dengan lelaki yang sangat tampan dan amat lucu. Sampai-sampai aku lupa bagaimana dengan aku? Hanya perempuan biasa yang mempunyai hati yang tulus bukanlah wajah yang mulus.
Setelah aku mengenal dia, aku sering merasa kurang bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepadaku. Kadang aku berfikir mengapa aku harus mencintainya sedalam ini? Mengapa aku harus bertemu dengan dia? Mengapa aku harus mengenal dia? Mungkin memang aku yang salah, aku yang terlalu berlebihan aku yang terlalu berharap besar, bahkan aku pernah mengikuti gaya orang yang dia suka. Dan pada saat itu aku sadar bahwa menjadi diri sendiri itu lebih baik. Sampai pada suatu saat aku pernah melukai diriku sendiri karena merasa tidak berguna hanya karena satu lelaki. Setelah kejadian itu, aku pun tersadar lagi kehidupanku tidak hanya tentang lelaki bukan? Aku sudah berusaha untuk membuka lembaran baru tapi semua itu sia-sia. Aku tetap gagal membuka lembaran baru itu, hingga saat ini aku tetap mencintainya sangat dalam bahkan semakin aku berusaha melupakannya semakin dalam rasa ini untuknya. Aku banyak berkhayal tentang dia tapi khayalan itu sering hancur hanya karena perkataan orang yang selalu mereka anggap enteng. Setelah kejadian yang sudah banyak terjadi, aku pun berfikir lebih baik mengungkapkan tanpa harus memikirkan bagaimana tanggapan dia tentang apa yang aku ungkapkan kepadanya. Yang aku pikirkan hanya ketenangan yang aku dapatkan setelah mengungkapkan semua apa yang aku rasakan kepadanya