IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PPKn

Oleh Pamuji, S.Pd. (Guru PPKn)

Setiap orang pasti mempunyai keinginan agar menjadi orang yang pintar dan berhasil guna bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama. Untuk menjadi orang yang berguna harus ditempuh melalui belajar dan membutuhkan proses yang panjang, berkesinambungan secara terus menerus. Proses menjadi orang yang pintar ini dilakukan sejak lahir sampai ia dapat merasakan manfaat dari ilmu yang didapatnya itu. Hal yang paling penting dari manfaat belajar adalah adanya perubahan tingkah laku atau menghasilkan produk inovatif dan kreatifitas yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Perubahan tingkah laku dapat terjadi karena adanya pengalaman baru, memiliki kepandaian atau ilmu setelah belajar serta proses latihan. Perubahan tingkah laku berbeda antara sebelum dan setelah belajar.
Belajar diartikan suatu proses perubahan kepribadian seseorang dimana perubahan ini terjadi dalam bentuk peningkatan kualitas perilaku, seperti bertambahnya pemahaman, pengetahuan, ketrampilan, pola pikir, sikap dan kemampuan lain. Belajar dalam ranah pendidikan bukan hanya berarti untuk menciptakan peserta didik menjadi orang yang pintar agar orang tersebut menjadi pilot, sarjana, dosen, dokter, guru melainkan untuk merubah perilaku peserta didik agar berkarakter baik sehingga menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Menurut John W. Sntrock menjelaskan bahwa pendidikan karakter (charakter education) adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan secara langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberikan pelajaran kepada peserta didik mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang dilarang. Secara akademik, pendidikan karakter diartikan sebagai pendidikan nilai, budi pekerti, pendidikan  moral, pendidikan watak yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan tentang baik-buruk, memelihara yang  baik dan mengimplementasikan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter mencakup tiga unsur yaitu pengetahuan, perasaan dan tindakan.  

Secara umum  pendidikan karakter memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
Pertama, mengembangkan potensi dasar manusia agar menjadi individu yang berhati, berpikiran dan berperilaku baik. Kedua, membangun  dan memperkuat perilaku masyarakat Indonesia yang multikultural, membangun  dan meningkatkan peradapan bangsa yang kompetitif dalam hubungan internasional.
Penanaman pendidikan karakter harus dimulai sejak usia dini. Maka keberhasilan pendidikan karakter akan menjadi pondasi yang kuat untuk membangun kepribadian peserta didik pada jenjang pendidikan berikutnya dan juga pada kehidupan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, peran guru sangatlah penting dalam menumbuh kembangkan karakter positif bagi peserta didiknya. Pendidikan karakter khususnya ditanamkan pada mata pelajaran PPKn dan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PAIBP) dan secara umum pada mata pelajaran lainnya.Setiap insan pendidik bangsa sudah selayaknya merasa terpanggil dan bertanggung jawab untuk menunaikan tugas pengabdiannya dalam pembentukan karakter peserta didik agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Secara khusus pembelajaran  PPKn di sekolah tidak hanya dimaksudkan untuk membekali peserta didik agar menguasai materi  PPKn dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, namun lebih dari itu, pembelajaran PPKn dimaksudkan untuk membangun kepribadian peserta didik agar memiliki  karakter yang mulia. 

Nilai-nilai utama karakter sebagai prioritas Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yaitu religius, gotong royong, integritas, mandiri, nasionalis. Kelima nilai karakter tersebut bukan nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lian, yang berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) merumuskan 18 (delapan belas) nilai karater yang bersumber dari ajaran agama, Pancasila dan budaya yang perlu ditanamkan dalam diri masyarakat Indonesia khususnya peserta didik yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kreatif, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, peduli lingkungan dan tanggung jawab. Beberapa contoh karakter yang dapat dibangun dan dikembangkan dalam pembelajaran PPKn adalah toleransi, kerjasama, mandiri, gotong royong, menghargai prestasi, cinta damai, disiplin, jujur, tanggung jawab, demokratis, semangat kebangsaaan, cinta tanah air, peduli sosial dan peduli lingkungan.

Dalam penyelesaian soal atau masalah dalam pelajaran PPKn peserta didik juga dituntut untuk mengerjakan dengan jujur, mandiri dan bertanggung jawab. Langkah-langkah dalam pembuktian pelajaran PPKn harus didasarkan pada hal-hal yang sudah diakui kebenarannya. Disinilah penanaman nilai-nilai Pancasila di terapkan pada peserta didik dalam setiap pembelajaran, mengajarkan sikap jujur, disiplin dan tanggung jawab, sikap pantang menyerah dan percaya diri. Dalam proses pembelajaran PPKn, sebelumnya guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk mempelajari memahami serta terlatih untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok, bersikap kreatif, kritis, konsisten, berpikir logis,  sistematis,  menghargai pendapat, jujur serta bertanggung jawab. Sebagai contoh ketika guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan tertentu, peserta didik tersebut berusaha menyelesaikan atau mengumpulkan tugas tepat waktu dan benar-benar dikerjakan oleh peserta didik itu sendiri,  itu artinya peserta didik tersebut memiliki rasa tanggung jawab, jujur, peduli dengan prestasi diri, menghargai gurunya serta komitmen terhadap kewajiban yang harus ia selesaikan.Selain itu guru PPKn juga melakukan penilaian sikap peserta didik dengan menggunakan format penilaian sikap.Dalam hal ini yang diamati merupakan sikap yang menunjukkan perilaku ilmiah seperti disiplin, tanggung jawab, kerja sama, teliti, kreatif, peduli lingkungan.Dalam upaya memantau dan melihat perkembangan peserta didik secara khusus dan terus menerus guru menyediakan serta mencatat pada jurnal sikap sosial harian yang berfungsi sebagai pengatur tingkah penyesuaian dan pengatur pengalaman.

Dengan demikian melalui pengembangan nilai-nilai karakter dalam diri peserta didik khususnya dalam pembelajaran PPKn, mampu diterapkan dan membentuk kepribadian dalam proses berulang ulang yang merupakan kebiasaan sepanjang masa di sekolah serta mampu menciptakan generasi bangsa yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga unggul dalam berkarakter.

4 thoughts on “IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PPKn”

  1. Semoga gagasan ini bisa diterapkan secara integratif pada mata pelajaran lain. Terima kasih telah menginspirasi dan menebarkan semangat kabaikan. Rahayu!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *