Karya Roffi Shuci Ramadhani (8B)
“Bagaimanapun keadaanmu saat ini, jangan pernah lupakan orang-orang yang sudah menemanimu hingga saat ini.”
Aku Yuna, hari ini Aku mendapat pelajaran tentang keegoisanku. Bisa dibilang Aku orang yang cukup egois tapi sahabatku Vanya mengubah semuanya. Kenapa itu semua bisa terjadi? Karena hal yang menurutku tidak masuk akal tetapi itu memang terjadi.
Saat hujan turun sangat deras dan suara petir yang menyambar, sahabatku Vanya datang ke rumahku atas permintaanku agar datang menemaniku.
“Akhirnya kamu datang Vanya” ucap Yuna dengan senang
Aku pikir Vanya tidak mempermasalahkan jika Dia datang ke Rumahku tapi ternyata Aku salah. Vanya datang dengan sedikit murung lalu Dia sedikit marah kepadaku
“Yuna… Bisakah kau tidak memanggilku datang?” tanya Vanya dengan sedikit rasa kesal di hatinya
“Memangnya kenapa?” tanya Yuna dengan kebingungan
“Kau tau?! Aku kehujanan dan Aku harus mencari taksi di tengah hujan seperti ini?!” Jawab Vanya dengan kesal
Jawaban dari Vanya membuat Yuna terkejut, Dia tidak pernah mendengar Vanya mempermasalahkan hal-hal seperti ini sebelumnya
“Tapi Aku pikir Kau tidak keberatan?! Sebagai sahabat yang baik Kau harus menemaniku di saat hujan seperti ini!” Ucap Yuna dengan tegas
“Kau hanya peduli tentang dirimu! Kau tidak pernah melakukan hal yang sama padaku! seperti kau ke Rumahku untuk menemaniku! Tapi itu tidak pernah Kau lakukan!” Jawab Vanya dengan kesal
“Apa maksudmu?!” Tanya Yuna dengan perasaan tidak terima
Mereka berdebat hebat hingga satu sambaran petir yang sangat kencang menyambar dan disitulah mereka menemukan bahwa ada suatu barang yang tiba-tiba muncul di Rumah Yuna dan barang itu ternyata adalah Berlian
“Ini Berlian?!” ucap Mereka dengan terkejut
Yuna mencoba memegang Berlian itu tapi itu menyebabkan ledakan cahaya yang sangat terang kemudian saat cahaya itu pudar Mereka berdua tidak lagi di Rumah Yuna melainkan di Galaxy Bima Sakti
“Ki-kita dimana?!” Tanya Yuna dengan panik dan kebingungan
“Sepertinya kita ada di Galaxy Bima sakti” Ucap Vanya
“Galaxy?!” Ucap Yuna dengan terkejut
Mereka menemukan bahwa sepertinya karena Berlian itulah Mereka ada disini. Mereka mencari Berlian itu dan Mereka sampai di tempat yang sangat indah dengan kotak Pandora di inti tempat itu. Pada saat mereka melihat kotak Pandora tiba-tiba ada Seseorang yang menghampiri mereka
“Apakah kalian dari luar atau bukan dari tempat ini?” Tanya Seseorang itu
“Iyaa, kami dari luar” Ucap Vanya
“Kalau begitu silakan menikmati tempat ini” Ucap Seseorang itu sembari meninggalkan Yuna dan Vanya
“Tunggu, apakah kamu bisa membantu kami kembali?” Tanya Yuna
Seseorang itu kebingungan dengan apa yang dikatakan Yuna tetapi setelah Yuna dan Vanya menceritakan semuanya, Seseorang itu paham dan membawa Mereka ke Ruangan seperti Ruangan Ratu dan ternyata Seseorang itu adalah Ratu dari Tempat itu. Sang Ratu bilang Dia akan membantu mereka berdua kembali tetapi ada hal buruk yang terjadi sehingga hanya satu orang saja yang bisa kembali
“Hanya satu orang?!” Ucap Mereka berdua dengan terkejut
“Aku minta maaf soal hal ini tapi sepertinya hanya itu yang bisa Kita lakukan. Jika kalian sudah memutuskan Kita akan mengembalikan Kalian besok silakan istirahat di sini” Ucap Ratu
Vanya dan Yuna keluar dari Ruangan Ratu dan Mereka berdebat tentang siapa yang akan kembali
“Aku harus kembali!” Ucap Yuna
“Kenapa begitu?!” Tanya Vanya dengan kesal
“Karena sahabat harus mengorbankan segalanya!” Ucap Yuna
“Apa?! Itu egois sekali!!” Ucap Vanya dengan kemarahan memenuhi wajahnya
Perdebatan itu di akhiri dengan Mereka yang berpencar ke arahnya masing masing, Yuna lebih ingin menyendiri di atas Gunung di tempat itu dan Vanya lebih ingin melihat lihat sekitar. Ratu melihat Yuna dan Vanya yang berpencar kemudian Dia menghampiri Vanya dan ingin berbicara dengannya
“Vanya, menurutmu bagaimana sikap Yuna padamu?” Tanya Ratu
“Dia itu Egois sekali, entah kenapa Aku mau bersahabat dengannya. Aku berharap tidak bersahabat dengannya” Ucap Vanya dengan kesal
“Tempat ini adalah tempat dimana banyak Harapan dan Altruisme, dan Aku yang menjadi Ratu disini. Aku tidak membiarkan siapapun dengan sikap seperti itu ada di sini! Jadi aku harus mengubahnya. Jika sahabatmu tidak bisa mengalah denganmu maka buatlah Dia memahami rasanya mengalah dari sahabatnya” Ucap Ratu lalu pergi
“Altruisme… Kebalikan dari Egois…” Gumam Vanya
Setelah Ratu menghampiri Vanya, Ratu melihat Yuna menyendiri di atas Gunung kemudian Ratu menghampiri Yuna
“Pemandangan yang indah bukan?” Tanya Ratu
“Ratu? Iya indah” Ucap Yuna
“Kau masih memikirkan tentang siapa yang akan pulang besok?” Tanya Ratu
Yuna mengangguk
“Menurutku Vanya memang benar kalau Kau terlalu egois” Ucap Ratu
Vanya datang mendekati Ratu dan Yuna
“Itu benar, sahabat memang bisa saling berkorban satu sama lain, tapi jika hanya satu yang berkorban itu bukan bersahabat tapi memanfaatkan teman. Jika Kau lebih memahami perasaanku, Kau pasti akan tahu apa yang Aku rasakan…. Jadi tolonglah pahami perasaanku….” Ucap Vanya
“Vanya?! Aku…” Ucap Yuna dengan kebingungan
“Mungkin yang ku katakan berlebihan tapi…Jangan menjadi egois, ketahuilah bahwa manusia itu hidup berdampingan dan tidak bisa untuk sendirian.”
“Vanya…. A-aku minta maaf” Ucap Yuna sembari memeluk Vanya
“Tidak apa-apa” Ucap Vanya sembari memeluk Yuna juga
“Yuna… Bagaimanapun keadaanmu saat ini, jangan pernah lupakan orang-orang yang sudah menemanimu hingga saat ini. Tolong ingat kata kata itu…” Ucap Ratu
“Baik Ratu!” Ucap Yuna dengan senang dan bahagia
Keesokan harinya Mereka diberitahu oleh Ratu bahwa Mereka bisa pulang bersama tidak hanya satu orang, Mereka menyadari bahwa Ratu mengatakan itu agar Kita saling memaafkan dan mengerti satu sama lain kemudian Ratu mengantar mereka kembali ke Bumi. Sesampainya di Bumi Mereka menjadi sahabat yang saling mengerti satu sama lain dan itu berkat Berlian Bima Sakti.
Penggambaran kehidupannya sangat mengena.
Luar biasa