Kimi dan Keinginan

Karya Ifa Fatwa Anissa (9E)

Namanya Kimi dengan berat badan mencapai 85 kg, oleh sebab itu dirinya dijauhi bahkan murid-murid tak segan untuk mengejeknya. Kimi duduk di bangku kelas 11 dengan baju putih abunya di SMA Wijaya. Bersama kedua temanya Milla dan Natra, walaupun Kimi dijauhi oleh kebanyakan murid, diejek, dihina, dirinya tetap tak pernah sedikitpun ingin menyerah dan malas untuk berangkat ke sekolah. Kimi anak yang rajin walaupun Kimi memiliki tubuh tak seideal teman teman lainya akan tetapi dia bisa buktikan dengan prestasi, bahwa dirinya memiliki suatu kelebihan dalam bidang akademik maupun non akademik.

Saat ini sergerombolan siswa dan siswi berlari ke arah lapangan untuk menyaksikan sebuah pertandingan basket antarsekolah diiringi oleh anggota ekstrakulikuler Chealedears SMA Wijaya. Dan seorang gadis yang terus antusias melihat gerakan dan seru sorak dari anggota Chealeders. Gadis itu adalah Kimi dirinya ingin sekali menjadi anggota Chearleaders. Tentu saat ini dirinya mulai merasa minder karena anggota Chearleders sekolahnya hanya mengambil anggota perempuan yang bertubuh langsing saja

“Nat” panggil Kimi kepada Natra

“Kenapa Kim?”

“Aku ingin sekali masuk anggota Chearleders tapi salah satu syarat nya….harus memiliki badan yang langsing,pendapat kamu bagaimana?” raut wajah Kimi mulai berubah masam

“Kim walaupun kamu memiliki tubuh yang berisi tapi kamu juga memiliki kapasitas kepintaran yang tinggi, besar itu indah loh, gak selalu apa yang kamu inginkan gak memungkinkan” jawab Natra dengan tersenyum hangat berusaha untuk meyakinkan agar temanya tak larut dalam kesedihan

Kimi mulai merasa tenang, akan tetapi tak bisa dipungkiri bahwa dirinya ingin menjadi anggota Chealeders.

Kimi dan kedua temanya berjalan ke kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan sejak mata pelajaran ke dua yaitu bahasa Indonesia. Langkah Kimi berhenti ketika mendengar siswa perempuan segerombolan membicarakan sebuah topik

“Eh eh 4 bulanan ke depan bakal ada kompetisi penerimaan anggota baru Chearleaders, kesempatan buat kita untuk ikut kompetisi” ucap perempuan berambut sebahu tersebut

Kimi yang mendengar berita itu sangat senang akan tetapi dirinya pun sedih sebab mana mungkin bisa mengikuti kompetisi mungkin ketika daftar saja sudah tak diterima.

Saat Kimi, Natra, Milla kembali ke kelas ternyata satu mata pelajaran gurunya sedang berhalangan hadir, sudah jelas itu merupakan sebuah kesenang bagi seluruh siswa maupun siswi. Namun Kimi masih terlihat murung, kedua temanya memutuskan untuk bertanya alasan Kimi melamun dan terlihat murung.

“Ada masalah apa hari ini Kim? Murung aja” tanya Milla dengan hati hati.

“Mil empat bulan ke depan ada kompetisi penerimaan anggota Cheleaders. Kesempatan emas bukan? Tapi aku merasa sedih, dengan berat badanku yang memastikan ditolak untuk masuk anggota, gemuk itu suatu kesalahan ya?” ungkap Kimi dengan menunduk sedih.

“Gak ada yang salah dengan berat badan tapi usaha ketika kamu menginginkanya” Jawab Milla dengan suatu kata yang mengandung pesan di dalamnya.

“Aku ngerti maksud kamu, daripada aku terus mengeluh dan murung, putus asa, lebih baik aku usaha kan? Permasalahanya aku ingin langsing tapi secara instan tanpa olahraga dan mengurangi makan, kalau tidak begitu akan sulit untuk aku Mil”

Mila mengerti betul dengan jawaban Kimi, Kimi tak mau usaha mengatur pola makan dan olahraga, walaupun dia pintar dalam segala bidang tapi sejak dulu usaha dietnya selalu gagal.

Sejak Kimi kecil berat badan nya sangat kurus krempeng orangtuanya melakukan segala cara dengan memberi berbagai Vitamin penumbuh berat badan dan makanan yang diingingkan Kimi akan segera mereka belikan, hingga sampai besar pola makan Kimi semakin bertambah.

Bel terakhir berbunyi menandakan murid murid telah menyelsaikan pelajaran hari ini, Kimi beserta Milla dan Natra langsung pulang ke rumah masing-masing

Setelah sampai di rumah, Kimi memikirkan apa yang dikatakan Milla. Kimi ingin diet menurunkan berat badannya tapi dengan instan tanpa olahraga dan mengurangi makan.

Kimi bergegas masuk ke sebuah toko kue langgananya, toko kue itu adalah milik tantenya, Risa namanya. Namun ketika masuk Kimi tak melihat ada nya kue kue di sana hanya terlihat tante Risa yang sedang membersihkan meja meja .

“Loh tante ko ini kue-kue nya pada kemana?” tanya Kimi keheranan.

“Tante udah gak bakal jualan disini lagi Kimi, mau pindah ke Solo” jawab tante Risa .

“Oh gitu, padahal Kimi mau beli kuenya, terus nanti kalau mau beli kue di sini bakalan jauh banget dong” ucap Kimi kembali.

“Tenang aja Kimi ini tante ada sisa kue tapi tinggal sepotong lagi, kalau Kimi mau ini ambil aja” ucap nya sambil menyodorkan satu potong kue.

“Jelas mau, ini kue terakhir sebelum Tante pindah ke Solo. Makasih banyak, semoga toko kuenya ini semakin laris dan jaya terus” ucap Kimi antusias.

“Iya,sama sama. Aamiin Kimi, dimakan ya kuenya” ucap Tante Risa tersenyum hangat.

Di perjalanan Kimi ingin memakan kue satu potong yang diberikan tantenya kue ini berharga banget menurutnya karena setelah ini dirinya pasti jarang menikmati kue buatan tantenya. Namun saat ingin memasukan kue ke dalam mulutnya tiba-tiba segerombolan anak kecil berlarian dan menyenggolnya sehingga membuat kue di tangan Kimi jatuh ke bawah, Kimi mendengus kesal saat dilihat setengah kue terkena kotoran burung, namun Kimi mengambilnya.

“Ini kue setengahnya lagi masih bagus sayang kalau misal di buang” monolog Kimi sambil membuang setengah kue yang terkena kotoran.

Kimi melangkah berjalan saat akan memasukan kue ke dalam mulutnya tiba tiba ada seorang kakek pemulung yang mencegatnya lalu dia berkata.

“Maaf non apa boleh saya minta kue yang dipegang non, saya ingin membelinya sejak dulu tapi uang saya tak pernah cukup untuk membeli nya” ucap kakek itu dengan menunduk.

Kimi merasa sangat kasihan, lagian dirinya pun sering memakan banyak kue yang di beli di toko kue tantenya. Dia merasa harus bersyukur bahwasanya masih banyak orang yang ingin apa yang sudah kita rasakan dan dapatkan namun seringkali tak pernah bersyukur.

“Tentu boleh kek ini, tapi ini kue tinggal setengahnya tadi jatuh lalu saya buang yang kotornya, gakpapa kek?” Kimi menyodorkan setengah kue milik nya

“Gakpapa non gakpapa. Terimakasih banya ,dan ini saya punya hadiah buat non” Kakek mengambil sesuatu kotak warna coklat lalu memberikannya kepada Kimi.

“Ini apa Kek?”

“Kalau Non punya suatu keinginan non ke dapur bawa gelas di lemari walaupun lemarinya sulit dibuka lalu seduh dengan air panas walaupun nanti tangan non tersiram air panas,ungkapkan apa yang diingingkan Insya Allah itu keinginan akan terkabul dengan usaha non membuka lemari dan rintangan tersiram air panas setelah itu ucapkan hamdalah”

Kimi merasa keheranan dan tidak percaya tapi dirinya pun tetap menerima pemberian sang Kakek dengan alasan besar yaitu menghargai.

Saat dirumah Kimi penasaran, dia mulai menyeduh dan meminta bahwa dirinya ingin mempunyai tubuh ideal, langsing, namun lemari gelas Kimi ia buka tanpa kesulitan,dan air panas yang tak menyiram tangannya, lalu maksud kakek itu apa.

Setelah itu Kimi tertidur saat bel jam berbunyi menunjukan pukul 6 pagi. Kimi terbangun saat ingin mengikat rambut di kaca Kimi terkejut. Tak ada lagi Kimi si gendut, Kimi yang berada di kaca memiliki tubuh yang sangat cantik, putih. Kimi sontak kaget, hingga saat Kimi akan mencuci muka di kamar mandi tiba tiba Kimi terpeleset dan ternyata itu hanya mimpi semata.

Dari awal ke toko kue Kimi hanya mimpi setelah pulang sekolah Kimi langsung pulang ke rumah dan memikirkan bahwa dirinya ingin sekali mempunyai tubuh langsing hingga Kimi tertidur di meja makan dan dirinya ingin langsing terbawa ke dalam mimpi. Namun dirinya menemukan petunjuk dari kegelisahannya saat ini dan mengetahui apa maksud dari kakek itu.

Sejak mimpi itu Kimi mulai berolahraga, makan teratur. Tak terasa kegiatan dan usaha membuahkan hasil setelah 3 bulan Kimi yang memiliki berat badan 85kg menjadi 48kg. Kimi si gendut kini berganti dengan gadis bertubuh langsing. Sejak awal Kimi memang sudah cantik.

Saat kompetisi anggota baru Cheleaders. Kimi mengikuti kompetisi setelah usaha yang telah dia lakukan demi keinginannya. Dia berhasil menampilkan yang terbaik hingga Kimi terpilih menjadi anggota inti Chealeders.

Kimi bersyukur atas petunjuk dari yang Allah yang mahakuasa dengan perantara mimpi menjawab semua kegelisahanya.

“Kalau non punya suatu keinginan non kedapur bawa gelas di lemari walaupun lemari nya sulit dibuka lalu seduh dengan air panas walaupun nanti tangan Non tersiram air panas itu,ungkapkan apa yang diingingkan Insya Allah itu keinginan akan terkabul dengan usaha non membuka lemari yang sulit dan rintangan tersiram air panas, setelah itu ucapkan hamdalah”

Tanpa  disangka perkataan kakek dalam mimpi itu mengandung arti yang besar. Jika kita punya sesuatu cita cita maupun keinginan kita harus berjalan atau usaha walaupun nantinya akan banyak rintangan untuk sebuah hasil yang memuaskan. Setelahnya mengucapkan ungkapan syukur kepada Allah yang Maha Kuasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *